sawitsetara.co – JAKARTA – Kondisi musim kemarau menyebabkan lingkungan kering kerontang karena tetesan butiran air hujan tak kunjung turun, apalagi bila berkepanjangan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kekeringan yang berkepanjangan akan berdampak buruk bagi sektor pertanian dan perkebunan.
Pertumbuhan vertical dan horizontal tanaman terganggu saat kekurangan air. Keadaan ini dapat mengancam produksi pangan dan hasil perkebunan.
Diketahui sawit nemerlukan air sebanyak 300 liter per batang per hari. Jika persediaan air semakin sedikit, otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan.
Bagaimana cara antisipasti musim kering bagi perkebunan sawit? Kali ini sawitsetara ingij mengupas tips dari the conversation.
Pertama, saat hujan banyak, air seharusnya disimpan lebih lama dengan memperbanyak pembuatan embung dan waduk lalu menutup rapat permukaan tanah dengan vegetasi.
Tanah mempunyai kapasitas untuk menyimpan air didalam jejaring rongganya
Kemampuan tanah menyimpan air lebih lama dan banyak akan meningkat pada tanah yang permukaannya tertutup rapat oleh vegetasi dan memiliki bahan organik tanah yang tinggi.
Meningkatkan bahan organik melalui pengembalian sisa tanaman dan pemberian kompos merupakan salah satu jalan untuk membuat tanah lebih banyak menyimpan air. Karenanya, jangan biarkan tanah terbuka tanpa tanaman penutup.
Disarankan untuk para petani, sebaiknya tidak membakar lahan untuk pembukaan lahan, terutama lahan gambut. Kita tidak berharap bahwa kekeringan kali ini berkepanjangan sehingga memgancam persediaan pasokan pangan dan hasil perkebunan.
Jur: Golda
Red : Maria Pandiangan