sawitsetara.co, MEDAN – Minyak makan merah (M3) dari kelapa sawit memang bukan barang baru, tapi dengan kondisi sempat langka dan mahalnya migor 6 bulan terakhir telah menggali kembali manfaat ganda dari M3 ini. Hal ini sudah lama dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di bawah kepemimpinan Direktur Utama Dr. Edwin Lubis, M.Agr., Sc. Dan Kementerian Koperasi UKM melihat peluang M3 ini sebagai “strategi dobrak” untuk percepatan penyelesaian masalah. Harapan dan sekaligus menjadi solusi anjloknya harga TBS dan dalam penanganan stunting ada di M3. Akhirnya strategi PPKS ini menarik perhatian Presiden Joko Widodo, di tengah keputusasaan petani sawit karena anjloknya harga TBS.
Hari ini, Kamis (7/7) Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Sumatera Utara, menyempatkan diri untuk meninjau langsung proses penelitian minyak makan merah di PPKS, Medan.
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi. APKASINDO yang mendapat undangan khusus pada acara tersebut diwakili oleh H. Gus Dalhari Harahap selaku Ketua Harian DPP APKASINDO dan Syamsul Bahri Ketua APKASINDO Kalimantan Selatan.
Menurut Gus, produksi minyak makan merah ini dapat mengurangi resiko jatuhnya harga TBS pada saat ini, dan juga dapat mengurangi kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di masa-masa yang akan datang.
Pada kegiatan tersebut APKASINDO diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau pernyataan langsung kepada orang nomor 1 di Indonesia, Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu Gus Dalhari Harahap menitipkan harapan mewakili 17 Juta petani dan pekerja sawit, “Di tengah anjloknya harga TBS, hanya Pak Presidenlah harapan kami petani sawit dari Aceh sampai Papua, nasib dan masa depan kami ada di tangan Pak Presiden,” ujar Gus ketika diberi kesempatan menyampaikan permohonan Petani Sawit.
Menjawab usulan dari Petani Sawit yang diwakili oleh APKASINDO, “Presiden Jokowi mengatakan akan segera mengundang Petani sawit ke Istana Negara untuk melakukan diskusi dalam waktu dekat ini”.
Pernyataan Presiden ini sangat ditunggu-tunggu oleh petani sawit di seluruh Indonesia. Karena kesan kami pada 2 bulan terakhir “Pak Jokowi melupakan Kami Petani Sawit, ternyata Pak Presiden langsung merespon”, ujar Gus kepada sawitsetara.co dengan suara semangat.
“Semoga M3 dan Jawaban Presiden dapat memberikan harapan akan masa depan sawit Indonesia,” harap Gus.
Jur: Tridara Merninda/Red:Maria Pandiangan
Jika diizinkan saya iku..
Issue yang ada di komisi IV DPR RI mereka masih butuh data yang benar berapa jumlah kebon petani swadaya.
issue selnjutnya, Bea keluar untuk CPO bln juni sebesar 7.6 T atau meningkat 443% dari bulan sebelumnya untuk negara kita. tolong Cari datanya untuk ngobrol dg presiden.
tuntuntan dari kawanw kalimtan tengah sdh mewakili petani sawit tolong di sampaikan lagi..
Dan Dana PSR strateginya hrs jelas..