sawitsetara.co – TARAKAN – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) tancap gas mengawali tahun 2025, mengadakan pelatihan hilirisasi produk kelapa sawit. Kegiatan ini terlaksana bekerja sama dengan Yayasan Gelora Perbatasan, yang diikuti peserta dari beberapa kabupaten di antaranya Nunukan, Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Tarakan.
Secara resmi pelatihan ini, dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemerintah Kota Tarakan, Ajat Jatnika.
Kegiatan pelatihan hilirisasi kelapa sawit yang diinisiasi APKASINDO dengan berbagai produk turunan sawit cukup mengejutkan pemerintah kota Tarakan. “Ternyata banyak produk turunan kelapa sawit,” kata Ajat Jatnika saat menyampaikan sambutan, pada Rabu (8 Januari 2025), di Tarakan, Kalimantan Utara.
Sebagai informasi, Kota Tarakan yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit mendapatkan berkah dari sawit. Hal ini dibuktikan dengan perolehan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang UKM, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APKASINDO, Suhendrik, menyampaikan tujuan dari pelatihan hilirisasi produk kelapa sawit yaitu ingin meningkatkan nilai tambah dari kelapa sawit.
“Dari kelapa sawit bisa dihasilkan berbagai produk turunan di antaranya kopi krimer sawit, sandal lidi sawit, kotak tisu sawit, teh daun sawit, tas lidi sawit, batik sawit, sabun sawit, sampo sawit, coklat sawit, lilin aroma terapi sawit dan masih banyak lainya yang bernilai ekonomis. Yang pasti, kelapa sawit tidak hanya sebagai bahan baku minyak goreng,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitsetara.co.
“Kami ingin petani sawit bisa membuat produk turunan sawit untuk meningkatkan pendapatan, tidak hanya dari penjualan Tandan Buah Segar (TBS),” imbuh Suhendrik.
Diketahui, acara ini adalah hasil tindak lanjut dari acara yang diadakan APKASINDO dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), pada tahun 2024 di Tarakan. (yin)