sawitsetara – PEKANBARU – Dalam memperkenalkan generasi Z pada pentingnya dan manfaat produk kelapa sawit berkelanjutan, Apical Group kembali kampanye edukasi keberlanjutan kelapa sawit ‘GreenFest’ pada Generasi Z, di Universitas Riau, pada Senin (25/11/2024).
Dimana Greenfest UNRI merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya dilakukan Apical di Universitas Trisakti bersama dengan RSPO dan WWF yang bertepatan dengan Hari Sawit Nasional pada November 2023 dan pada Februari 2024 di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta.
Kegiatan serupa secara berkelanjutan digelar di universitas-universitas lainnya di Indonesia, khususnya di sekitar wilayah Apical beroperasi, seperti Balikpapan, Padang, dan Dumai.
Maka itu kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi dan menggerakkan generasi muda untuk mendukung keberlanjutan dalam industri kelapa sawit dan melibatkan Generasi Z untuk turut serta dalam merancang program keberlanjutan di kampusnya.
Yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNRI, Dr. Hermanda S.Pd., MA, dan dihadiri dosen Agribisnis Fakultas Pertanian UNRI, Ir. Sakti Hutabarat, MAgrEcon, Deputy Director for Market Transformation (Indonesia) RSPO, Dr. Mahatma Windrawan Inantha, dan Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea sebagai narasumber.
Hal tersebut, sekaligus menjawab kepedulian lingkungan dan pola pikir “hijau” dari Generasi Z – mereka.
Tepatnya 25 November 2024, Apical telah mengadakan kampanye ‘Green Fest’ di Gedung M Diah, Universitas Riau dan turut melibatkan 500 mahasiswa lintas jurusan UNRI, untuk mengedukasi anak muda tentang penggunaan produk kelapa sawit – mulai dari perawatan pribadi hingga barang rumah tangga, menunjukkan keberadaannya dari pagi hingga malam.
Pada kesempatan itu, Apical memperkenalkan strateginya untuk berinteraksi dengan pikiran muda dan menunjukkan peran penting kelapa sawit berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Deputi Director for Market Transformation (Indonesia) RSPO, Dr. Mahatma Windrawan Inantha mewakili RSPO mengatakan bahwa Generasi Z merupakan populasi dominan Indonesia yang dibanjiri informasi dari berbagai sumber.
Oleh karena itu penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dari sumber kredibel terutama mengenai industri kelapa sawit yang rentan terhadap informasi negatif.
“Dengan pemahaman yang solid tentang praktik berkelanjutan dan sertifikasi industri serta peran krusial petani sawit, diharapkan generasi ini dapat berperan transformatif untuk masa depan yang lebih hijau.” Kata Windrawan.
Sementara, Ir. Sakti Hutabarat, MAgrEcon, menyampaikan bahwa keberlanjutan industri sawit dimulai dari proses persiapan lahan, budi daya, hingga pengolahan minyak sawit dan turunannya dengan menerapkan Good Agricultural Practices dan Good Management Practices.
“Dengan tantangan perubahan iklim saat ini, pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan merupakan kunci untuk terus berproduksi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteran sosial masyarakat (people, planet, andprosperity). Pemahaman ini sangat penting untuk ditanamkan kepada mahasiswa yang nantinya akan menjadi pengelola kebun ataupun bekerja di industri ini,” tutur Sakti.
Pada kesemptan yang sama, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Riau, Dr.Hermanda,S.Pd.,MA menyampaikan keberlanjutan industri kelapa sawit harus dipastikan mulai dari proses persiapan lahan, budidaya, hingga pengolahan minyak kelapa sawit dan produk turunannya.
”Riau merupakan Provinsi yang memiliki perkebunan sawit terluas di Indonesia, oleh karena itu penting bagi generasi penerus, khususnya mahasiswa di Riau untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai potensi dan tantangan industri sawit.” Ujar Hermanda
Oleh karena itu, Hermanda menekankan upaya edukasi tentang keberlanjutan industri sawit yang dilakukan Greenfest ini sangat bermanfaat bagi mereka yang akan terjun ke industri ini di masa depan.
Sedangkan dari sisi industri, Hendra Hosea berharap inisiatif ini dapat menginspirasi dan menggerakkan generasi muda untuk mendukung keberlanjutan industri sawit Indonesia.
“Kami mengajak mahasiswa untuk turut serta mengembangkan industri ini dimulai dari memberitahukan teman-teman bahwa produk-produk konsumsi harian mulai dari perawatan pribadi hingga produk pangan rumah tangga, termasuk minyak goreng merupakan hasil pengolahan minyak sawit dan turunannya. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat lepas dari produk minyak sawit,” tambah Hendra.
Di akhir kegiatan, Apical, RSPO, dan UNRI juga menyelenggarakan diskusi terbuka serta kuis seputar materi yang telah dipaparkan oleh ketiga narasumber dengan berbagai hadiah menarik.
Melalui kegiatan ini, para generasi muda diharapkan dapat mengetahui kondisi industri kelapa sawit secara faktual berikut dengan beragam peluang dan tantangannya.
Jur:Ningrum